Dalam forum tersebut, Bupati Monadi yang hadir bersama Kepala Dinas PUPR dan jajaran teknis Kabupaten Kerinci memaparkan sejumlah usulan strategis demi percepatan pembangunan infrastruktur di Kerinci. Di antaranya: pembangunan jalan evakuasi, pembangunan jalan akses ke wilayah Renah Pemetik, normalisasi sungai dan danau, hingga penataan permukiman.
“Jalan evakuasi ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi menyangkut keselamatan dan kemanusiaan agar penanganan bencana bisa cepat dan efisien. Begitu juga dengan Kawasan Renah Pemetik butuh akses yang layak untuk mendukung mobilitas warga di daerah terpencil,” ujar Monadi.
Tak hanya itu, Monadi juga mengusulkan Perbaikan drainase di wilayah rawan banjir, Revitalisasi Danau Kerinci sebagai destinasi wisata nasional, Normalisasi Sungai Batang Merao dan pembangunan tanggul pengaman, Rehabilitasi bendungan yang rusak, serta Pembangunan tanggul lahar sebagai antisipasi terhadap potensi bencana dari Gunung Kerinci.
Dari sektor permukiman, ia mengajukan program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta penataan kawasan kumuh menjadi permukiman yang sehat dan layak.
Menanggapi usulan yang disampaikan, Menteri PUPR Ir. Dody Hanggodo, MPE, menyambut baik dan mengapresiasi terhadap langkah aktif Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam merancang pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat. Serta menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah yang memiliki potensi bencana dan keterpencilan seperti Kerinci.
Audiensi ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam menjalin kemitraan konstruktif dengan pemerintah pusat demi mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kerinci.(IKP). (*/adv)
